Bunuhi virus corona di tangan anda…

Bagaimana cara sabun dan hand sanitizer bisa membunuh virus corona di tangan Anda?

Siswa mencuci tangan saat akan masuk area sekolah dalam pembelajaran tatap muka di SMP Negeri Hindu 2 Sukawati, Gianyar, Bali, 23 Maret 2021.
Dian Wuri Astuti, STIKES Guna Bangsa

Hampir satu setengah tahun pandemi COVID-19 belum terkendali baik di level global maupun Indonesia.

Walau baru-baru ini data resmi pemerintah Indonesia menunjukkan ada tren penurunan kasus harian COVID-19, penyebaran virus corona masih tetap mengkhawatirkan.

Menjaga kebersihan, memakai masker, dan menjaga jarak fisik merupakan cara terbaik yang bisa dilakukan tiap orang untuk melindungi diri dan orang di sekitarnya dari serangan virus corona.

Sebuah riset terbaru menyatakan sabun cair yang mengandung asam salisilat dan sabun batangan yang mengandung para-kloro-meta-xylenol dapat membunuh virus corona dalam 1 menit.

Mencuci tangan dengan sabun cair atau padat merupakan salah satu cara terbaik untuk mencegah tangan kita menjadi medium penyebaran virus. Karena ukuran virus sangat kecil dan banyak orang terinfeksi tanpa menunjukkan gejala, kita tidak pernah tahu virus dengan pasti di mana dan kapan virus menyebar.

Satu hal yang pasti bahwa virus bisa menyebar saat orang terinfeksi sedang batuk, bersin, berbicara atau tangannya memegang benda-benda.

Masalahnya, kadang-kadang di tempat umum tidak selalu tersedia sabun dan air sehingga hanya bisa menggunakan hand sanitizer. Hand sanitizer berbahan dasar alkohol dan sabun mampu membunuh virus yang menempel di tangan.

Bagaimana cara kerja sabun dan hand sanitizer menaklukkan virus corona?

Cara kerja sabun melawan virus corona

Sabun dan air bekerja menghilangkan semua jenis kuman dari tangan, bahkan dapat membunuhnya.

Sabun merupakan zat yang mengandung dua gugus: gugus hidrofilik (bagian kepala molekul sabun) dan gugus hidrofobik (bagian ekor molekul sabun).

Gugus hidrofilik merupakan bagian yang dapat berinteraksi dengan air. Sedangkan gugus hidrofobik akan berinteraksi dengan lemak (lipid).

Dengan komposisi seperti itu, sabun dapat merusak struktur luar virus yang berupa protein dan lipid (lemak). Mekanisme kerja sabun melawan virus corona dapat dijelaskan sebagai berikut.

Saat kita mencuci tangan dengan sabun dan air, ekor molekul sabun mulai mencari area yang tidak ada air dan mulai mengelilingi partikel virus.

Saat mereka terus bergerak, ekornya dapat menancap di lapisan luar virus, mencoba untuk sampai ke bagian tengah, yang tidak ada air. Efek ini mirip dengan meletuskan balon dengan peniti.

Saat molekul sabun menembus ke dalam lapisan virus, sabun akan membelah virus, melepaskan isinya ke dalam air sabun di sekitarnya. Dampaknya, partikel virus ikut tersapu oleh air.

Proses sabun membunuh virus corona.

Sabun akan efektif melawan virus corona jika kita mencuci tangan dengan benar. United Nations Children’s Fund (UNICEF) memberikan panduan yang mudah kita praktikkan:

  1. Basahi tangan dengan air yang mengalir
  2. Oleskan sabun secukupnya untuk menutupi tangan yang basah
  3. Gosok bagian tangan di bagian punggung tangan, sela-sela jari, celah kuku, dan juga telapak tangan selama 20 detik
  4. Bilas dengan air mengalir secara bersih
  5. Keringkan tangan dengan memakai kain bersih atau handuk bersih.

Sabun dan air lebih efektif daripada hand sanitizer dalam menghilangkan jenis kuman tertentu seperti norovirus (virus yang dapat menyebabkan peradangan akut pada lambung dan usus), Cryptosporidium (parasit yang hidup di sistem pencernaan manusia dan hewan), dan Clostridioides difficile (patogen usus penyebab diare), serta bahan kimia.

Penggunaan air dan sabun lebih tepat untuk membersihkan tangan yang kotor atau berminyak seperti setelah makan, berkebun, atau melakukan kegiatan lain.

Mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir dapat mengurangi jumlah semua jenis kuman, pestisida, dan logam di tangan.

Penggunaan hand sanitizer

Hand sanitizer bekerja dengan cara membunuh kuman tertentu di tangan.

Namun hand sanitizer tidak selalu dapat menggantikan peran air dan sabun dalam membunuh kuman di tangan. Misalnya, hand sanitizer tidak dapat menghilangkan bahan kimia berbahaya, seperti logam berat dan pestisida.

Organisasi Kesehatan Dunia merekomendasikan penggunaan hand sanitizer untuk menghilangkan virus corona jika tidak ada sabun. Hand sanitizer biasanya mengandung etanol, isopropanol, n-propanol atau kombinasi dari ketiga jenis alkohol.

Semua hand sanitizer efektif melawan virus yang terlapisi lipid seperti virus corona jika kandungan alkoholnya mencapai 62%-96%. Kandungan ini dapat dilihat di label kemasan produknya. Rata-rata produk hand sanitizer di pasaran saat ini mengandung alkohol sebanyak itu.

Dengan kandungan alkohol setinggi ini, hand sanitizer dapat mengubah sifat protein mikroba dan mampu melumpuhkan virus.

Hal yang perlu diwaspadai adalah alkohol pada hand sanitizer bersifat mudah terbakar dan mudah menguap.

Pada awal Mei 2020, American Association of Poison Control Center melaporkan ada 9.504 kasus paparan alkohol-bahan dasar hand sanitizer-pada anak-anak di bawah usia 12 tahun. Dari kasus ini, sejumlah kecil alkohol dapat menyebabkan keracunan alkohol pada anak-anak yang menyebabkan kebingungan, muntah dan kantuk, serta henti napas dan kematian.

Penggunaan hand sanitizer yang tidak tepat dapat menimbulkan bahaya baik pemakaian maupun penyimpanannya.

Hand sanizer berbahaya jika diminum atau terminum. Misalnya, Juni tahun lalu CNN memberitakan tiga orang tewas dan satu orang mengalami kebutaan karena keracunan methanol setelah minum hand sanitizer di New Mexico AS.

Jadi kuncinya adalah mengetahui kapan Anda harus membersihkan tangan dan metode mana yang digunakan. Itulah yang akan memberi Anda kesempatan terbaik untuk mencegah penyakit karena virus.

Dian Wuri Astuti, Lecturer Chemistry, STIKES Guna Bangsa

Artikel ini terbit pertama kali di The Conversation. Baca artikel sumber.